SYSTEM TERTANAM (EMBEDDED SYSTEM )
Sistem tertanam adalah sebuah sistem dan aplikasi yang
mengandung sedikitnya sebuah central information processing unit
(CPU) yang dapat diprogram –umumnya dalam bentuk
microcontroller, microprocessor atau pun digital signal processor chip–
yang digunakan oleh individu yang seringkali tidak menyadari
keberadaannya [1] [2]. Sistem ini dapat pula didefinisikan sebagai
peralatan elektronis berukuran relatif kecil dan berbasis komputer
dalam bentuk chip. Komputer atau CPU sebagai ‘otak’ sistem inilah
yang berperan sentral memberikan kemudahan dalam
pengoperasian serta meningkatkan fungsi dinamis dan otomasi
sistem.
Sistem tertanam biasanya digunakan sebagai komponen inti
dari produk lain, dan umumnya berada di dalam atu tertanam
pada komponen atau peralatan yang lebih besar. Sistem tertanam
dirancang untuk tujuan khusus melakukan satu atau banyak tugas
dalam komputasi yang real-time.
Diantara karakteristik sistem ini
adalah:
1. didesain dalam satu perangkat terintegrasi antara satu
komponen dengan komponen lainnya
2. dirancang untuk melakukan tugas yang khusus, dan tidak
untuk tugas-tugas yang umum
3. perangkat lunak untuk sistem ini umumnya berupa firmware,
yaitu perangkat lunak untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara real-time dengan perangkat keras
Untuk mempelajari dan mengembangkan sistem tertanam
ini diperlukan disiplin ilmu yang kuat untuk bidang: elektronika,
instrumentasi, algoritma & pemrograman, dan kemampuan
aritmatika.
Penggunan sistem ini dapat ditemui diantaranya pada
peralatan-peralatan:
1. Elektronika konsumen (consumer electronics) seperti telepon
genggam, peralatan global positioning system (GPS), pemutar
MP3 (MP3 Player), serta alat rumah tangga semisal microwave
dan rice cooker
2. Peralatan Industri (industrial electronic devices) dimana sistem
tertanam menjadi komponen penting untuk tugas-tugas
produksi dan otomasi fabrikasi produk yang kompleks.
Contoh aplikasinya terdapat pada programmable logic
controller (PLC) dan sensor cerdas
3. Alat-alat elektromedis (medical electronic devices) semisal
peralatan Ultrasonography (USG), detektor denyut
jantung,dan alat pengukur gula darah elektronis, maupun alat
pencitraan medis (medical imaging)
4. Jaringan komputer (computer networks) seperti pada routers,
switches dan wireless access points
Sistem tertanam menggunakan perangkat lunak firmware
yang bersifat real-time (real-time operating system, RTOS).
Berbagai jenis RTOS telah dikembangkan, baik yang proprietary
atau pun open source seperti Integrity [3], Velocity[4], u-velOSity[],
QNX[6], VxWorks[7] dan eCos[8].
6
Sistem digital, termasuk didalamnya sistem tertanam,
dapat diimplementasikan dengan dua macam cara yaitu melalui
rangkaian gerbang logika menggunakan register transfer language
(RTL), dan menggunakan prosesor dengan perangkat lunak.
Prosesor berbasis RTL yang cukup banyak digunakan diantaranya
adalah Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application
Specific Integrated Circuits (ASICs).
FPGA tersusun atas modul-modul logika independen yang
dapat di konfigurasi oleh pemakai yang di hubungkan melalui
kanal-kanal routing yang dapat di program. FPGA mempunyai
kelebihan seperti dapat dikonfigurasi oleh pengguna, tidak
memerlukan proses fabrikasi, tersedia solusi yang mendukung
pengembangan chip VLSI, mampu mengimplementasikan sirkuti
logika logic, manufaktur cepat, prototipe berbiaya rendah, dan
pemrograman yang singkat untuk fungsi dan kemampuan yang
setara dengan ASIC.
Application Specific Integrated Circuits (ASICs) adalah adalah
microchip atau semikonduktor yang dirancang untuk aplikasi
dengan fungsi yang sangat spesifik atau prosesor untuk keperluan
khusus sesuai dengan tujuan chip tersebut dibuat. ASIC biasanya
digunakan pada produk elektronik seperti kamera, handycam,
printer, switch dan lain‐lain.
Rancangan ASIC melibatkan banyak fungsi dari sebuah
library dan mengintegrasikannya kedalam sebuah sirkuit, dan
biasanya didesain dalam format yang dirancang secara khusus
untuk tujuan yang khusus. Dengan menggunakan format ini ada
beberapa keuntungan yang didapatkan, antara lain penggunaan
area yang lebih sedikit, peningkatan performa serta kemampuan
pengintegrasian dengan komponen analog. ASIC modern saat ini
biasanya terdiri dari processor 32‐bit, blok memori seperti ROM,
RAM, EEPROM, dan Flash serta komponen lainnya.
Prinsip kerja chip ASIC pada umumnya sama dengan cara
kerja IC lainnya yaitu dengan menggunakan sel logika. Sel logika
7
biasanya diimplementasikan secara elektronis menggunakan
dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun
menggunakan susunan komponen‐komponen yang memanfaatkan
sifat‐sifat elektromagnetik (relay). Tiap-tiap sel logika mempunyai
beberapa jumlah masukan. Biasanya berjumlah dua hingga
sepuluh masukan. Sel-sel logika juga mempunyai keluaran yang
berjumlah satu atau dua, tergantung dari jenis fungsinya.
Sel logika dan komponen lainnya disusun sedemikian rupa
sehingga bisa digunakan untuk keperluan khusus sesuai dengan
tugas yang dikerjakannya, dan instruksi yang ditempatkan pada
chip tersebut adalah instruksi yang benar‐benar bermanfaat
dengan tugas yang akan dilaksanakannya. Biaya teknologi
tersebut akan lebih rendah, baik dari segi perancangan maupun
proses fabrikasi.
sumber : wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar