Selasa, 28 Desember 2010

perulangan

Perulangan :

Perulangan data atau yang biasa disebut dengan “looping” adalah proses yang dilakukan secara berulang-ulang sampai batas yang ditentukan. Biasanya bila dalam perulangan tersebut tidak disertakan batasnya maka syntax akan error karena proses itu akan berulang terus hingga tak terhingga sementara variabel dalam komputer masih terbatas.

Jenis :

a. FOR

Syntax : for (inisialisasi ; syarat ; penambahan) {

pernyataan}

inisialisasi : keadaan awal dari variabel control

syarat : ekspresi relasi yang merupakan kondisi

penambahan : pengatur perubahan nilai variabel control

fo( awal ; kondisi ; counter )

{

Statementl;

Statement2;

}

Statement3;

Contoh :

for (i=0;i<10;i++)

{

p=2+i;

}

int i;

for(i = l ; i <= 10 ; ++i)

printf ("\niterasi ke = %d" , i);

b. WHILE

Syntax : while (kondisi){

pernyataan}

while( expression )

{

Statementl;

Statement2;

}

Statement3;

Contoh :

Int i;

while (i<=10)

{

printf("\n\titerasi ke = %d",i);

i++;

}

Contoh :

i=0

while (i<10)

{

p=2+i;

i++;

}

c. DO – WHILE

Syntax : do {

pernyataan}

while (kondisi);

do

{

Statementl;

Statement2;

}

while( expression )

Statement3;

Contoh :

Int i;

do

{

printf("\n\titerasi ke = %d",i);

i++;

}

while(i<=10)

Contoh :

i=0

do

{do

{

Statementl;

Statement2;

}

while( expression )

Statement3;

Contoh :

Int i;

do

{

printf("\n\titerasi ke = %d",i);

i++;

}

while(i<=10)

i++;

}

while (i<10)

Perbedaan antara FOR, WHILE, dan DO-WHILE :

For :

untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui jumlahnya.

While : Pre Tested Loop

untuk mengulang suatu proses yang belum diketahui jumlahnya. Pengecekan kondisi akan dilakukan terlebih dahulu. Jika kondisi masih bernilai true, maka looping akan terus berlanjut.

Do-while : Post Tested Loop

untuk mengulang suatu proses yang belum diketahui jumlahnya. Instruksi akan dijalankan lebih dahulu, kemudian dilakukan pengecekan kondisi apabila masih bernilai true maka looping akan terus berlanjut.

perbedaan expert system

1. APA PERBEDAAN EXPERT SYSTEM & DSS ?

Jawaban

1. DSS terdiri dari routine merefleksikan keyakinan manajer dalam caranya memecahkan masalah. Keputusan yang dihasilkan oleh DSS merefleksikan gaya kemampuan manajer, sebaliknya expert sistem memberikan peluang untuk mendapatkan kemampuan dalam membuat keputusan melebihi kemampuan yang dimiliki manajer.
2. Expert System mempunyai kemampuan untuk menjelaskan jalur penalaran yang diikuti pencapaian pemecahan tertentu, penjelasan mengenai bagaimana pemecahan dicapai akan lebih berguna dari pada pemecahan itu sendiri.
3. DSS menggunakan data base, ES menggunakan knowledge base (lihat komponen DSS dan ES)
4. DSS berbasis pada permodelan, ES berbasis pada konsultasi.

Dalam memecahkan masalah, Expert system lebih dipilih dari pada DSS bila :
- Masalah tersebut melibatkan diagnosis situasi yang kompleks / melibatkan pembutan kesimpulan / peringkasan dari volume data yang besar.
- Ada tingkat ketidaktentuan dalam aspek masalah tertentu.
- Ada kemungkinan bagi ahli manusia untuk memecahkan masalah tersebut dala jangka waktu yang wajar.

2. Batasan kemampuan dss

Jawaban

DSS / SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah :

1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.

2. Kemampuan suatu DSS / SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).

3. Proses-proses yang dapat dilakukan DSS / SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.

4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.

3. Definisi enterprise?

Jawaban

EA menggunakan berbagai metode bisnis dan alat untuk memahami dan mendokumentasikan stuktu perusahaan. Framework EA adalah koleksi peralatan, model proses, dan panduan yang digunakan oleh arsitek dalam membuat deskripsi arsitektural organisasi secara spesifik. Kegunaan primer dari EA adalah menginformasikan, memandu, dan membatasi keputusan bagi perusahaan, khususnya yang terkat dengan investasi TI. EA merupakan jalan untuk meningkatkan efisiensi Teknologi informasi (TI) pada saat inovasi bisnis dikembangkan.

A. Badan hukum yang menaungi e-commerse !
- UU No.36 thn 99, baru berlaku 8-09-00
- UU Pasal 42 ayat 1
- UU ITE No.11 th 2008

B. Perbedaan 2G,3G dan 4G
- Data rate
- FrekuensiModulasi
2G = Circuit Switch
3G = paket switch
C. Etika Profesionalisme IT
- Menghindari dan tidak mempublikasi informasi secara langsung masalah porngrafi, dan SARA.
- Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang berisi instruksi yang melawan hukum (ilegal) positif.
- Tidak melakukan bentuk exploitasi terhadap anak dibawah umur.
- Tidak mempublikasikan materi kegiatan pirating, hacking dan cracking.
D. Kelebihan singnal digital
+ Suara lebih jernih
+ Memiliki sedikit kesalahan
+ Kecepatan lebih rendah
- Overhead rendah

Kekurangan Signal analog
- Signal analog semakin lemah jika melewati jarak jauh.
- Memungut interfresi elektrik / noise dari dalam alur
- Kecepatan lebih rendah
E. Contoh hokum kejahatan computer:
-kasus prita
- HACKING
- CRACKING
-JEBOL ATM

Senin, 20 Desember 2010

asal benjeng

asal kata benjeng

Kecamatan Benjeng berada di wilayah selatan Kabupaten Gresik, tepatnya arah Barat Daya. Dari Gresik kota berjarak sekitar 28 km. Dengan batas wilayah sebelah barat Kecamatan Balongpanggang, sebelah timur Kecamatan Cerme, sebelah utara Kecamatan Duduksampeyan, sebelah selatan Kecamatan Kedamean.

Terletak di titik koordinat 07 15’ 46,9” Lintang Selatan dan 112 29’ 54,3 Bujur Timur. Memiliki luas wilayah 6.128,43 Ha. Berada di ketinggian + 4 meter di atas permukaan laut. Sampai dengan tahun 2009 ini, Kecamatan Benjeng membawahi 23 administrasi pemerintahan desa, yang memiliki 79 dusun, 104 RW dan 331 RT.

Sebagian besar wilayah Kecamatan Benjeng difungsikan sebagai tanah sawah, pekarangan/halaman, tegal/kebun, tempat permukiman dan usaha. Mata pencaharaian penduduk Kecamatan Benjeng sebagian besar adalah petani, dari jumlah penduduk yang bekerja, hampir 50% menjadi petani.

Nama kecamatan biasanya berasal dari nama salah satu desa, tapi yang menarik di kecamatan ini Benjeng sebenarnya bukan nama desa, tapi nama salah satu dusun/kampung di Desa Bulurejo. Desa Bulurejo menjadi Ibu Kota Kecamatan Benjeng. Pusat pemerintahan kecamatan, kantor Muspika, beberapa kantor dinas/instansi, dan pasar desa terletak di sepanjang Jalan Raya Benjeng yang masuk wilayah Desa Bulurejo.

Kata Benjeng, huruf e yang pertama dilafalkan seperti kata Elang dan huruf e yang terakhir diucapkan seperti kata Lonceng. Dan lidah orang Jawa atau orang Gresik mengucapkan Benjeng menjadi “MBENJENG”.

Sejarah asal-usul nama Benjeng

Versi 1
Benjeng adalah anak laki-laki dari Bupati yang sedang berkuasa saat itu. Ketika terjadi perang melawan penjajah, kerajaan berhasil dikalahkan dan dikuasai oleh Belanda. Kemudian Raden Benjeng mengasingkan diri ke wilayah ini, dimungkinkan beliau sedang menyusun kekuatan.

Tidak beberapa lama setelah kepindahan, di wilayah ini terjadi peperangan, yang buronan utama adalah Raden Benjeng putra Bupati yang dikhawatirkan akan merebut kembali pemerintahan. Karena bala tentara yang kurang dan persenjataan yang kalah modern, mengakibatkan kekalahan pihak putra bupati. Raden Benjeng meninggal dalam pertempuran terkena “dompes” (mesiu/peluru). Selanjutnya daerah ini dikenal luas dengan sebutan BENJENG.

Versi 2
Arti kata Benjeng, masyarakat di sini mendefinisikan berasal dari kata Jawa yaitu “benjeng atau bendjing”, yang artinya besok. Alkisah jaman dahulu orang-orang di tempat ini sering membuat janji, namun ketika waktu yang disepakati telah tiba dan ditagih, mereka sering menunda. Dengan berbagai alasan kemudian mereka selalu menjawab “mbenjeng” artinya besok. Sehingga orang-orang menyebut daerah/desa ini dengan benjeng (artinya besok), kemudian pengucapannya bergeser menjadi Benjeng seperti sekarang ini.

Versi 3
Masuk akal juga asal usul Benjeng dengan cerita di atas. Tapi saya pribadi mempunyai kisah menarik tentang asal usul kata Benjeng, cerita ini saya dapat dari kisah rakyat atau dongeng dahulu, namun cukup ilmiah juga apabila dihubungkan dengan kondisi wilayah, kondisi masyarakat dan kisah sejarah yang berkembang saat ini. Berikut ini cerita yang bisa saya rangkum.

Di jaman dahulu tempat ini selain dihuni warga pribumi, juga menjadi tempat tinggal bangsa pendatang yaitu Cina, dan konon katanya mereka berkembang cukup banyak. Masyarakatnya hidup dalam satu keluarga besar. Tempat tinggal satu keluarga dengan keluarga lainnya letaknya berjauhan, tidak terpusat seperti saat ini. Bangsa pendatang ini membuat rumah tempat tinggal di wilayah baru di sepanjang dusun Benjeng hingga ke Dusun Munggugianti yang sekarang menjadi jalan arteri kabupaten. Hal ini dibuktikan di kedua tempat ini (Munggugianti dan Benjeng Bulurejo) dahulu masih terdapat warga keturunan Cina.

Masyarakat di sekitar wilayah ini mengenal nama desa yang dihuni banyak bangsa Cina tersebut dengan sebutan BENJENG. Asal kata Benjeng mirip dengan kata Beijing, ibu kota RRC, bisa jadi orang-orang Cina yang hidup di desa ini ingin membawa kebesaran ibu kota negaranya di desa ini. Mereka berkeingan menjadikan Benjeng sebagai Kota Raya dari wilayah di sekitarnya. Dalam bahasa Cina, kata Benjeng mungkin mempunyai makna tersendiri. Dan kemungkinan lainnya, Benjeng berasal dari salah nama seseorang atau marga keluarga yang berpengaruh pada saat itu.

Menurut cerita yang saya dapat, Benjeng sendiri adalah pemukiman yang baru muncul, bukan pemukiman lama seperti desa-desa yang ada disekitarnya. Karena di daerah ini tidak ditemukan peninggalan-peninggalan sejarah seperti candi tempat pemujaan dan sebagainya seperti desa-desa sebelahnya.

Walaupun Benjeng identik dengan nama Cina, namun saat ini mungkin tidak akan pernah berjumpa dengan warga Cina, karena memang cina keturunan yang masih bertempat tinggal di sini sangat jarang. Yang saya tahu, saat ini tidak lebih dari 5 keluarga besar yang masih tinggal dan beranak cucu di Kecamatan Benjeng. Katanya, dahulu banyak yang pindah terutama ke wilayah Kecamatan Balongpanggang karena peluang bisnis di sana lebih menjanjikan

Cerita ini kemungkinan besar jauh dari akurat, namun semoga anda mendapat versi lain dari cerita kota kecil saya, Beijing, eh, Benjeng…

Asal Usul

asal kata

“Nih Yee…”
Ucapan ini terkenal di tahun 1980-an. Pertama kali diucapkan oleh pelawak Diran, sekitar November 1985.

“Memble dan Kece”
Yang ini hasil ramuannya Jaja Mihardja di tahun 1986. Kata ini makin populer setelah filmnya Memble tapi Kece beredar di bioskop.

“Booo…..”
Kata ini mulai populer di pertengahan awal ’90-an lewat mulut Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan dari grup GSP (grup tarinya Guruh Soekarno Putra). Tapi Titi DJ-lah orang yg benar-benar mempopulerkan ucapan ini.

“Nek…”
Banyak orang sangka kalo ucapan ini adalah bahasa waria. Sebenarnya ucapan ini pertama kali digunakan Budi Hartadi seorang remaja di kawasan Kebayoran yg tinggal bersama neneknya. Kebetulan orang ini latah, jadi setiap ngomong dia selalu nambahin dengan kata “Nek…”. Budi ini sering gaul di wilayah Tjokro, Menteng. Kebetulan ada waria Menteng yang sering dengar Budi ngomong pake “Nek..”, jadi aja diikutin :P

“Jayus”
Orang yg mengucapkan ini adalah kelompok anak SMA yg bergaul di sekitar Kemang. Ceritanya, ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil temen-temennya Jayus, soalnya bapaknya bernama Jayus Kelana :D . Si Herman alias Jayus ini kalo ngelawak ngga lucu, temannya yg bernama Sonny Hasan sering ngomentarin tiap lawakannya yg ngga lucu dengan celetukan jayus. Ucapan ini kemudian diikuti tongkrongannya di daerah Sajam, Kemang, kemudian merambat populer di lingkungan PL dan anak-anak SMA sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL Fair 2000.

“Jaim”
Ucapan jaim ini dipopulerkan oleh Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen. Suatu hari Pak Pur berpidato di hadapan anak buahnya untuk jaim. Kemudian seorang anak buahnya, Dharmawan Sutanto, yg punya anak bernama Santi Indraswara, pernah memarahi Santi untuk ngga terlalu ngumbar sama teman-teman cowoknya. “San… kamu klo jd cewek harus jaim..!!” Santi bengong dan dengan muka begonya dia nanya “Pak, jaim apaan sih..??” Pak Dhar langsung keluar kamar Santi sambil ngomong klo jaim itu jaga imej.
Nah hari Seninnya, pas upacara bendera Santi ditugaskan jadi pembaca UUD 1945. Di akhir kata dia ngga sengaja ngucapin kata “jaim dong…!!!”. Kepala sekolahnya langsung noleh ke Santi dan nanya apa tuh jaim. Santi dengan santai jawab “jaga imej..Pak”.

“Gitu Loh…”
Kata ini pertama kali diucapkan oleh Gina Natasha, remaja SMP di kawasan Kebayoran. Gina punya kakak bernama Ronny Baskara, seorang pekerja event organizer. Si Ronny punya teman kantor bernama Siska Utami. Suatu hari, Siska bertamu ke rumah Ronny. Pas dia ketemu Gina, Siska nanya “Kakakmu mana ?” Gina menjawab “Di kamar, gitu loh..”. Terus waktu ditanya lagi “Gina kelas berapa ?” dijawab lagi “Kelas 2 SMP gitu loh…”. Sampai sebelas pertanyaan selanjutnya, Gina Menjawab dengan kata-kata gitu loh. Besoknya, si Siska di kantor ikut-ikutan latah dan ngucapin kata gitu loh… di tiap akhir omongannya.