Sabtu, 26 Maret 2011

tekhnik pengumpulan data

Tekhnik pengumpulan data

1. 1. Questioner

Peneliti membuat daftar pertanyaan , biasanya berupa angket.

Kelebihan : secara kuantitatif, data dari info yang diperoleh cukup banyak, hasil analisis cukup memadai. Dapat mengumpulkan data dari info yang tersebar secara merata dalam wilayah yang luas, responden tidak merasa terganggu

Kekurangan : bias terjadi kesalahpahaman, jawaban mungkin tidak jelas karena informasi yang ingin disampaikan oleh responden dibatasi, daftar pertanyaan cenderung kurang fleksibel.

2. 2. Penelitian

Peneliti mengumpulkan data berdasarkan suatu riset, dokumen dalam suatu buku.

3. 3. Observasi

Tekhnik pengumpulan data dengan pengamatan kepada objek yang akan diteliti agar mudah mendapatkan gambaran yang tepat terhadap objek yang akan diteliti.

Keuntungan : cenderung mempunyai keandalan yang tinggi, Analis sistem dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan.

Kerugian : merasa terganggu orang yang diamati, dapat emnggangu kerja yang dilakukan,

4. 4. Wawancara

Tekhnik pengumpulan data dengan mengajukan pertnyaan secara langsung kepadaseorang infroman.

Kelebihan : hasil yang diperoleh secara kualitatif dapat dipertanggungjawabkan dan mempunyai nilai yang tinggi atas semua kesalahpahaman dapat dihindari,wawancara dapat mengembangkan pertanyaan.

Kekurangan : memerlukan biaya yang besar dan waktu yang cukup lama, data yang dikumpulkan secara kualitatif sangat terbatas

Jumat, 18 Maret 2011

metode ilmiah

Langkah-langkah metode ilmiah :

1. Perumusan masalah

· Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Batasi seperlunya agar tidak terlalu luas. Dalam merumuskan masalah perlu dilakukan langkah sebgaai berikut :

a. Menentukan topik

Topic adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan penulisan yang akan dibahas. Berfungsi mengikat keseluruhan uraian isi.

Cirri topic yang baik :

ü Harus menarik untuk ditulis dan dibaca

ü Penulis harus menguasai topic yang akan dibahas

ü Harus terbatas

ü Mengetahui referensi buku yang akan digunakan untuk membahas topic tersebut

b. Menentukan tema

Tema adalah amanat utama yang disampaikan penulis melalui penelitiannya. Merupakan rumusan dari topic yang kan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tersebut.

c. Membuat kalimat pertanyaan

Masalah dapat dirumuskan dalan bentuk pertanyaan dan bersifat spesifik

2. Tujuan penelitian

Berisi uraian tentang tujuan penelitian secara spesifik yang ingin dicapai dari penelitian yang hendak dicapai. Tujuan penelitian harus relevan dengan rumusan masalah.

3. Sistematika penulisan

Merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan bagaimana kita menyusun penelitian

4. Pembentukan hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide/dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah.

Fungsi hipotesis :

ü Memperkrnalkan peneliti untuk berfikir dari awal suatu penelitian

ü Menentukan tahap-tahap prosedur suatu penelitian

ü Membantu menetapkan bentuk penyajian, analisis dan interprestasi data dalam laporan penelitian

Jumat, 11 Maret 2011

metode ilmiah

Metode ilmiah

· Metode ilmiah/proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematisberdasarkan bukti atau fakta dan bukan pada khayalan/imajinasi

· Dalam penelitian ilmiah harus mneggunakan metode ilmiah yaitu daur logico-hypothetici-verifikatif (deduktif-induktif). Artinya suatu penelitian dikatakan ilmiah apabila melibatkan 2 wilayah teori (deduktif) dan empiris (induktif).

Cirri-cirri metode ilmiah :

1. Perumusan masalah jelas dan spesifik

2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati

3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data

4. Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar

5. Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain

Sifat metode ilmiah :

1. Efisien : dalam penggunaan sumber daya tenaga, biaya dan waktu

2. Terbuka : dapat dipakai oleh siapa saja

3. Logis : sesuai dengan logika/ aturan berfikir yang telah ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan

4. Obyektif : berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi

5. Sistematis : adanya konsistensi dan keteraturan internal

6. Andal : dapat diuji kembali secara terbuka

7. Dirancang : ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah.

8. Akumulatif : himpunan data /fakta, teori, hukum,dll.

Senin, 28 Februari 2011

KARYA ILMIAH

Karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatran dan metoda ilmiah(aplikasi dari metoda ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu. Dikatakan ilmiah, karena penulisan tersebut dalah sistematis , generalisasi, eksplanasi, maupun terkontrol. Oleh karena itu karya ilmiah tidak mengandung unsure biasa karena telah mempunyai kuran standard.

Jenis Karya Ilmiah :

1. Karya iImiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:

a. Paper (Karya Tulis).

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya
Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
b. Pra Skripsi

Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3) .
Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum ( menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian, Bab III deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup ( kesimpulan penelitian dan saran )
c. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung ( study kepustakaan) skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.

d. Thesis

Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.

e. Disertasi

Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci.Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.

2. Karya ilmiah Penelitian.


A, Makalah seminar.


1. Naskah Seminar

Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan di sampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar .


2. Naskah Bersambung

Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.


B. Laporan hasil penelitian

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
C. Jurnal penelitian

Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue) dan mendapatkan nomor dari perpustakaannasional berupa ISSN(international standard serial number).


Cirri-ciri karya ilmiah :

1. Sistematis : penulisan harus sesuia prosedur dan ketentuan yang sudah berlaku

2. Logis : karya ilmiah dapat diterima dengan akal sehat dan dapat dibuktikan keilmuannya

3. Konsisten : tidak berubah-ubah

4. Objektif : penulisan bersifat netral, tidak bersifat emosional dan tidak bersifat subyektif untuk menghindari pendapat pribadi.

5. Tuntas : topic yang dibahas jelas dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak melahirkan pertanyaan kembali

6. Seksama : dibuat secara teliti agar tidak terjadi eksalahaan/penyimpangan yang tidak sesuai dengan tulisan yang dibuat.

7. Kebenaran dapat teruji : karya ilmuah harus ditulis berdasarkan data dan fakta yang ada, sehingga dapat teruji kebenarannya.

8. Berlaku umum : sampel yang diteliti harus merepresentasikan populasinya

9. Penyajiannya santun

10. Tata tulisnya baku : bahsa yang digunakan haruslah bahasa baku/formal

Karangan Non Ilmiah


Karangan Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan yang berbentuk fiksi dan berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.

Karangan non ilmiah memiliki ciri sebagai berikut:

· EMOTIF : Sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebihkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.

· PERSUASIF : Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.

· DESKRIPTIF : Informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.

· KRITIK tanpa dukungan bukti : Tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.