Senin, 20 Desember 2010

Asal Usul

asal kata

“Nih Yee…”
Ucapan ini terkenal di tahun 1980-an. Pertama kali diucapkan oleh pelawak Diran, sekitar November 1985.

“Memble dan Kece”
Yang ini hasil ramuannya Jaja Mihardja di tahun 1986. Kata ini makin populer setelah filmnya Memble tapi Kece beredar di bioskop.

“Booo…..”
Kata ini mulai populer di pertengahan awal ’90-an lewat mulut Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan dari grup GSP (grup tarinya Guruh Soekarno Putra). Tapi Titi DJ-lah orang yg benar-benar mempopulerkan ucapan ini.

“Nek…”
Banyak orang sangka kalo ucapan ini adalah bahasa waria. Sebenarnya ucapan ini pertama kali digunakan Budi Hartadi seorang remaja di kawasan Kebayoran yg tinggal bersama neneknya. Kebetulan orang ini latah, jadi setiap ngomong dia selalu nambahin dengan kata “Nek…”. Budi ini sering gaul di wilayah Tjokro, Menteng. Kebetulan ada waria Menteng yang sering dengar Budi ngomong pake “Nek..”, jadi aja diikutin :P

“Jayus”
Orang yg mengucapkan ini adalah kelompok anak SMA yg bergaul di sekitar Kemang. Ceritanya, ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil temen-temennya Jayus, soalnya bapaknya bernama Jayus Kelana :D . Si Herman alias Jayus ini kalo ngelawak ngga lucu, temannya yg bernama Sonny Hasan sering ngomentarin tiap lawakannya yg ngga lucu dengan celetukan jayus. Ucapan ini kemudian diikuti tongkrongannya di daerah Sajam, Kemang, kemudian merambat populer di lingkungan PL dan anak-anak SMA sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL Fair 2000.

“Jaim”
Ucapan jaim ini dipopulerkan oleh Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen. Suatu hari Pak Pur berpidato di hadapan anak buahnya untuk jaim. Kemudian seorang anak buahnya, Dharmawan Sutanto, yg punya anak bernama Santi Indraswara, pernah memarahi Santi untuk ngga terlalu ngumbar sama teman-teman cowoknya. “San… kamu klo jd cewek harus jaim..!!” Santi bengong dan dengan muka begonya dia nanya “Pak, jaim apaan sih..??” Pak Dhar langsung keluar kamar Santi sambil ngomong klo jaim itu jaga imej.
Nah hari Seninnya, pas upacara bendera Santi ditugaskan jadi pembaca UUD 1945. Di akhir kata dia ngga sengaja ngucapin kata “jaim dong…!!!”. Kepala sekolahnya langsung noleh ke Santi dan nanya apa tuh jaim. Santi dengan santai jawab “jaga imej..Pak”.

“Gitu Loh…”
Kata ini pertama kali diucapkan oleh Gina Natasha, remaja SMP di kawasan Kebayoran. Gina punya kakak bernama Ronny Baskara, seorang pekerja event organizer. Si Ronny punya teman kantor bernama Siska Utami. Suatu hari, Siska bertamu ke rumah Ronny. Pas dia ketemu Gina, Siska nanya “Kakakmu mana ?” Gina menjawab “Di kamar, gitu loh..”. Terus waktu ditanya lagi “Gina kelas berapa ?” dijawab lagi “Kelas 2 SMP gitu loh…”. Sampai sebelas pertanyaan selanjutnya, Gina Menjawab dengan kata-kata gitu loh. Besoknya, si Siska di kantor ikut-ikutan latah dan ngucapin kata gitu loh… di tiap akhir omongannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar